Cara Kerja Mesin Pemerah Susu Sapi

Mesin pemerah susu sapi dikenal dengan istilah sistem pulsator. Semua sistem pulsasi terdiri dari pulsator (perangkat pengalih udara vakum), pompa vakum, dan pipa penghubung.
Melalui udara vakum, akan terbentuk denyut pada ujung-ujung teat cup sehingga merangsang puting sapi untuk mengeluarkan susu. Konsep ini seperti ketika peternak memerah susu sapi dengan cara memberikan stimulus pada puting sapi.
Kemudian susu sapi akan mengalir melalui selang-selang yang terhisap oleh adanya pompa vakum menuju wadah penampung susu sapi atau milk can. Susu sapi tidak akan melewati pulsator karena terdapat katup antara udara dan cairan susu yang membatasinya.
Melalui mesin pemerah susu sapi, pekerjaan tidak lagi dilakukan secara manual sehingga manajemen peternakan menjadi lebih efisien.

Proses Pemerahan Susu Sapi

Ketika tiba waktunya untuk diperah, sapi-sapi itu berkumpul di luar kandang dan masuk satu per satu di kedua sisinya. Begitu mereka berdiri di tempat pemerahan, peternak membersihkan kandang mereka dan mengambil susu untuk memastikan bahwa susu itu bebas dari darah dan kotoran lainnya.

Selanjutnya, tandan cup dot terpasang, dan sapi dibiarkan diperah. Diperlukan beberapa menit bagi udara vakum untuk memeras semua susu, kemudian ketika tidak ada lagi yang tersisa, pengisapan berhenti dan cup dot secara otomatis terlepas.

Karena puting susu sapi membutuhkan waktu 30 menit untuk menutup kembali, petani mengolesi yodium ke puting sapi untuk mencegah infeksi. Kemudian sisa peralatan pemerahan dibersihkan dan disterilkan juga.

Jika seekor sapi sakit, susunya akan dipisahkan dari yang lain dan dibuang atau diberikan kepada hewan lain di peternakan. Namun demikian, susu di tangki masih diuji setiap kali dikumpulkan, untuk memastikan tidak ada antibiotik atau kotoran lainnya. Jika ada, maka seluruh persediaan harus dibuang karena tidak layak untuk dikonsumsi manusia.

Pemberian Pakan Berteknologi Tinggi

Dalam hal mendapatkan dosis  harian pelet protein, yaitu suplemen yang menambahkan protein, vitamin, dan mineral penting ke dalam makanan sapi, maka setiap sapi akan menerima porsi yang dibuat khusus. Ini dikendalikan oleh stasiun pemberian pakan otomatis, yang menggunakan antena untuk mengenali setiap sapi berdasarkan sinyal yang diterima dari transponder yang diikatkan di lehernya.

Transponder juga terhubung ke mesin pemerah susu, dan mencatat jumlah susu yang dihasilkan sapi setiap hari. Stasiun pemberian makan menggunakan data ini, ditambah informasi tentang kapan sapi terakhir memiliki anak, untuk mengetahui berapa banyak pelet protein yang harus diterimanya untuk meningkatkan produksi susu. Selain memudahkan peternak, sistem ini juga berguna untuk memantau kesehatan sapi. Berat makanan yang tersisa di bak setelah makan digunakan untuk menghitung berapa banyak sapi yang telah makan. Jika mereka tidak cukup makan maka peternak akan diberitahu, karena ini bisa menjadi tanda kesehatan yang buruk.

Kesimpulan

Bukan hanya susu yang diproduksi di peternakan sapi perah. Sapi jantan dipelihara untuk diambil dagingnya untuk memberi peternak sumber pendapatan tambahan, dan tanaman ditanam sebagai sumber makanan bagi ternak.

Pertanian organik akan tetap menggunakan pupuk alami, seperti kotoran sapi, dan tidak ada yang lain untuk menyuburkan tanaman, sementara pertanian konvensional mungkin menggunakan pestisida dan pupuk buatan untuk membantu pertumbuhan.

Menjalankan peternakan sapi perah tentu memakan waktu dan tenaga, jadi lain kali saat Anda menuangkan susu ke sereal Anda, pikirkan tentang sapi dan peternak sapi perah yang sudah susah payah menyediakannya untuk Anda.

Referensi :

Food and Agriculture Organization of The United Nations. Milking Machines and Equipments

sumber : https://www.cara-kerja.com/2021/12/cara-kerja-mesin-pemerah-susu-sapi.html

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

24  +    =  26